Kalurahan Jagalan

Pembinaan Apel Pagi dilakukan setiap 2 minggu sekali yang dihadiri oleh Lurah beserta Pamong dan Staff. Pembawa acara pembinaan apel pagi ini ialah Emalea Cesareza dan perugas pembina apel pagi Basuki Kirno.

Apel Pagi ini menjelaskan tentang Budaya Jawa dan makna islam dalam budaya. Alasan Sunan Kalijaga memakai model dakwah kultural sebagai jalan dakwahnya karena beranggapan bahwa lebih mudah menyebarkan agama Islam dengan cara memadukan dengan unsur kebudayaan masyarakat setempat yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk kesenian Wayang, kejeniusan Sunan Kalijaga dalam berdakwah agama Islam dilakukan dengan cara mengakulturasi kesenian Wayang disesuaikan dengan ajaran-ajaran agama Islam. Sunan Kalijaga mengenalkan ajaran Islam melalui seni dan budaya. Beliau mendekati seniman, budayawan, dan filsuf untuk bisa masuk ke masyarakat. Salah satu cara beliau berdakwah adalah melalui pagelaran wayang kulit. Kisah-kisah dalam perwayangan dimodifikasi dengan memasukkan nilai dan ajaran Islam. Ada beberapa kreasi seni budaya yang dipercayai diasaskan oleh Sunan Kalijaga, antara lain Sekatenan, Grebeg Maulud, Layang Kalimasada dan lakon wayang Petruk Jadi Raja. Tempoh usia Sunan Kalijaga dipercayai lebih dari 100 tahun. Dalam kisah kewalian, Sunan Kalijaga dikenal sebagai orang yang menciptakan “pakaian taqwa”, tembang-tembang Jawa, seni memperingati Maulid Nabi yang telah dikenal dengan sebutan Grebeg Maulud.